1 Maret 2013

Dasar Perhitungan Ratio Pada Gear

Tentunya didunia industri  mesin sangat vital untuk menunjang perolehan hasil proses yang inginain, misalnya mesin untuk : mengisi (filling), memindahkan (conveyor), menaikkan (lifter) dan sebagainya.

Seperti kita ketahui bahwa kapasitas mesin juga berbeda-beda yang tak lepas dari prinsip kerja dari mesin itu sendiri.  Kapasitas berhubungan erat dengan speed (kecepatan) mesin tersebut, sedangkan speed mesin tergantung suatu sistim ’Penggerak’ (Drive). ’Penggerak’ ini lebih identik dengan ’Putaran’ seperti pada Motor Induksi.

Dari Putaran inilah suatu mesin yang menggunakan gir dapat kita ketahui speednya, tentunya pembaca sudah pernah mengetahui bagaimana caranya !. Di sini saya mengulas dengan sangat sederhana cara mengetahui ”Speed” dengan mengambil contoh ’Mesin Conveyor’, dimana mesin tersebut lebih banyak mengutamakan ”Rasio Gir” sebagai acuan menentukan Maksimum speednya.



Rumus :

 nz1 x z1 = nz2 x z2


nz1 = putaran gir pemutar               : Rpm
nz2 = putaran gir yang diputar         : Rpm
z1   = jumlah gigi pd gir pemutar      : Z
z2   = jumlah gigi pd gir yg diputar   : Z

Contoh :
”Motor induksi + reducer” dipasang gir rantai dan dihubungkan dengan gir ”Roll” pada ”Conveyor belt”.
Dimana gir pada ”Motor induksi + reducer” jumlah gigi girnya = 20 Z, putaran = 70 Rpm,
Sedangkan jumlah gigi gir pada ”Roll conveyor belt” = 16 Z.
Berapa Rpm pada ”Roll conveyor belt” tsb. ?


Penyelesaian :

nz1 =  70  Rpm
nz2 =  ?    Rpm
z1   =  20  Z
z2   =  16  Z

 nz2 = (nz1 x z1) / z2
          = (70 x 20) / 16
          = 1400 / 16
          = 87,5 Rpm (revolusi per menit) atau putaran per menit

Dari contoh mesin Conveyor di atas bahwa putaran (rpm) roll penggerak (roll yang menarik belt) adalah 87,5 artinya ‘roll tersebut akan menarik belt dengan kecepatan 87,5 putaran dalam 1 (satu) menitnya’.
Nah ! mudah, bukan?.... smoga bermanfaat guys'.... (^,^)/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar